Penting!!! Aturan Visa Umroh dan Regulasi Terbaru 2025
Kebijakan Visa Umroh Terbaru 2025
Mulai Juni 2025 yang lalu, pemerintah Arab Saudi menerapkan sistem pengurusan visa umroh melalui platform Nusuk yang terintegrasi dengan pemesanan hotel resmi (Tasreh) dan tiket pesawat pulang-pergi. Visa umroh hanya bisa diajukan jika calon jamaah telah memesan paket lengkap melalui travel resmi yang terdaftar sehingga pengajuan bisa diverifikasi pemerintah Saudi. Visa tanpa paket resmi akan ditolak langsung.
Peran dan Tanggung Jawab PPIU
PPIU yang berizin resmi di Indonesia bertanggung jawab memastikan dokumen dan reservasi jamaah sesuai peraturan terbaru. Mereka memasukkan data jamaah dalam sistem Nusuk agar proses pengurusan visa berjalan lancar, serta menyediakan bimbingan manasik dan pendampingan selama di Tanah Suci. PPIU juga memberikan perlindungan hukum bagi jamaah yang tidak didapatkan jika melakukan perjalanan umroh mandiri.
Persyaratan Dokumen Visa Umroh
Berikut beberapa dokumen yang harus dipersiapkan oleh calon jamaah Umroh pada umumnya:
- Paspor asli dengan masa berlaku minimal 6 bulan, serta halaman kosong untuk cap visa.
- KTP dan KK sebagai bukti identitas.
- Pas foto terbaru ukuran 4x6 cm dengan latar putih.
- Surat nikah bagi pasangan atau mahram untuk wanita tertentu.
- Surat vaksin meningitis dan polio.
- Bukti pemesanan paket lengkap (hotel dan tiket) resmi.
- Asuransi kesehatan perjalanan.
Umroh Mandiri Dilegalkan, Adakah Resikonya?
Bagi calon jamaah yang belum pernah bepergian ke luar negeri, khususnya ke Tanah Suci, maka sangat disarankan untuk tidak melakukan umroh secara mandiri, meskipun pemerintah sudah melegalkan umroh mandiri. Kenapa begitu? Berikut beberapa pertimbangannya:
- Umroh mandiri tidak mendapatkan bimbingan manasik dan pendampingan ibadah, sehingga resiko melakukan ibadah tidak sah sangat tinggi karena ketidaktahuan tata cara ihram, tawaf, sai, dan hukum umroh lainnya.
- Tidak ada perlindungan hukum dan tanggung jawab dari pihak travel jika terjadi kendala seperti penipuan, visa tidak keluar, sakit, tersesat, atau bahkan resiko kematian. Semua resiko harus ditanggung sendiri.
- Bahasa dan kompleksitas pengurusan administrasi di Arab Saudi bisa menjadi penghambat serius, khususnya bagi pemula yang belum familiar dengan sistem dan aturan lokal.
- Biaya yang awalnya dianggap murah bisa membengkak karena kesalahan pemesanan hotel, transportasi, denda visa, atau kebutuhan tak terduga lainnya.
- Calon jamaah yang berangkat melalui travel resmi memiliki jaminan pengurusan visa, akomodasi sesuai standar, dan pendampingan untuk kelancaran ibadah serta keamanan perjalanan.
- Resiko hukum juga bisa terjadi jika ikut umroh mandiri dari pihak yang tidak resmi, termasuk sanksi penjara dan denda sesuai Pasal 122 dan 124 UU Nomor 14 Tahun 2025 tentang penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
Jadi, bagi calon jamaah yang belum pernah ke Tanah Suci, dengan mengikuti program umroh bersama PPIU resmi akan lebih memberikan perlindungan, bimbingan dan juga kenyamanan ibadah yang optimal.
Umroh mandiri mungkin bisa memberikan kebebasan dan efisiensi biaya, namun resikonya jauh lebih besar dan serius, terutama bagi mereka yang belum berpengalaman sama sekali. Maka, memilih perjalanan umroh melalui penyelenggara resmi sangat dianjurkan, untuk memastikan ibadah yang dilakukan dapat berjalan lancar, aman, dan terjamin. In sya Allah.
